https://ojsfikom.mputantular.ac.id/index.php/fikom/issue/feed MADHANGI: Jurnal Ilmu Komunikasi 2025-07-23T15:52:35+07:00 Sitinah, S.Sos., MM. madhangi.fikom@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>MADHANGI: Jurnal Ilmu Komunikasi (E-ISSN: 2964-0784)</strong> hadir sebagai wadah diseminasi bagi keilmuan<br />era digital saat ini. <strong>Terbit dua kali setahun pada Mei dan November.</strong></p> <p><strong>MADHANGI: Jurnal Ilmu Komunikasi</strong> merupakan jurnal akademik yang terbit untuk<br />mewadahi keilmuan komunikasi murni dan komunikasi terapan.</p> <p><em><strong>Focus and Scope:</strong></em><br />Terbitan tefokus kepada tema <em>Public Relations</em> dan <em>Digital Communication</em>. Tidak<br />menutup kemungkinan untuk menerima riset bersifat analisis teoritis, empiris, dan<br /><em>literature review</em>.</p> https://ojsfikom.mputantular.ac.id/index.php/fikom/article/view/36 ETIKA DAN REGULASI KOMUNIKASI DIGITAL 2025-07-21T21:26:02+07:00 La Dono iwanaradea84@gmail.com iwan armawan iwanaradea84@gmail.com <p>Etika komunikasi digital merujuk pada prinsip-prinsip moral yang mengarahkan cara individu, organisasi, dan komunitas berinteraksi serta menyampaikan informasi dalam ruang digital. Di tengah melimpahnya arus informasi dan kemudahan dalam menyebarluaskan pesan melalui berbagai platform seperti media sosial, <em>blog</em>, atau layanan pesan instan, muncul kebutuhan yang semakin mendesak akan kesadaran etis dalam setiap tindakan komunikasi. Etika dalam hal ini tidak hanya mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan, tetapi juga menyangkut tanggung jawab atas dampak pesan yang dikirimkan kepada publik. Di lingkungan digital, batas antara ruang pribadi dan ruang publik sering kali kabur. Sebuah komentar, gambar, atau video yang dimaksudkan untuk lingkup terbatas dapat tersebar luas dalam hitungan menit. Dalam kondisi seperti ini, prinsip kehati-hatian menjadi sangat penting. Etika digital mengajak setiap pelaku komunikasi untuk mempertimbangkan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, perlindungan privasi, serta penghormatan terhadap perbedaan pandangan. Komunikasi yang mengandung hoaks, manipulasi visual, ujaran kebencian, atau pencemaran nama baik bukan hanya merugikan pihak lain, tetapi juga melemahkan kualitas ruang digital sebagai ruang bersama. Salah satu tantangan utama dalam komunikasi digital adalah sifat anonim dan instan yang ditawarkan oleh teknologi. Ketika seseorang merasa tidak terlihat atau tidak akan dikenali, kecenderungan untuk melanggar norma etis cenderung meningkat. Namun, kenyataannya, jejak digital tidak pernah benar-benar hilang.</p> 2025-07-23T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 MADHANGI: Jurnal Ilmu Komunikasi https://ojsfikom.mputantular.ac.id/index.php/fikom/article/view/38 DAKWAH TRANSFORMATIF PENCEGAH RADIKALISME 2025-07-22T19:12:26+07:00 Ahmad Ramdan ramdan@stidsirnarasa.ac.id <p>Radikalisme adalah paham dan gerakan yang menimbulkan keresahan dan rasa tidak aman ditengah masyarakat dan merupakan paham atau aliran yang menghendaki pembaharuan sosial atau politik dengan cara keras dan drastis. Oleh karena itu radikalisme diidentikkan dengan sikap ekstrem dalam aliran politik. Dakwah transformatif adalah dakwah oleh setiap mubaligh dalam menyampaikan pesan Islam terhadap masyarakat tidak hanya bersifat informatif dan edukatif (mendidik), namun terjadinya perubahan sosial secara nyata bersifat konsultatif (dialog) dan pendampingan (advokatif). Radikalime paham dan gerakan keagamaan yang berusaha merombak secara total tatanan sosial dan politik yang ada dengan jalan menggunakan kekerasan. Upaya menangkal gerakan radikalisme dapat dilakukan dengan langkah-langkah, antara lain: Pertama, meluruskan paham umat Islam. Langkah ini ditempuh melalui berbagai forum-forum pengajian, majelis taklim, majelis dan kelompok zikir diisi dengan ajaran kebenaran dan penuh kasih sayang dan kelembutan. Kedua, berdialog dengan gerakan dakwah yang lain agar tercipta kesamaan persepsi bahwa umat Islam tidak boleh melakukan tindakan kekerasan kecuali jika diserang terlebih dahulu. Ketiga, menyampaikan pesan Islam sebagai rahmat segenap alam kepada berbagai pihak bahwa umat Islam bukan pelaku teror, selama kehidupan mereka dihargai dan dihormati.</p> 2025-07-23T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 MADHANGI: Jurnal Ilmu Komunikasi https://ojsfikom.mputantular.ac.id/index.php/fikom/article/view/39 KONTRUKSI KONTEN MEDIA SOSIAL YANG MEMBENTUK PERSEPSI PUBLIK GUBERNUR DEDI MULYADI DALAM MENATA JAWA BARAT 2025-07-22T19:38:03+07:00 Tri Adi Sarwoko triadi.sarwoko@gmail.com Karmanto triadi.sarwoko@gmail.com Sitinah triadi.sarwoko@gmail.com <p>Media sosial telah menjadi menjadi medium komunikasi yang strategis di era digital saat ini. Analisis konten media sosial dilakukan pada penelitian guna memahami proses pembentukan persepsi publik melalui media sosial pada kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi dalam menata infrastruktur di Jawa Barat. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini mengkaji konten media sosial yang digunakan oleh Gubernur Dedi Mulyadi, seperti Instagram, youtube, dan Tiktok melalui analisis framing Robert Entman dengan mengacu pada empat unsur utama yaitu; 1) definisi masalah 2) diagnosis penyebab 3) penilaian moral 4) penawaran solusi. Hasil penelitian menemukan adanya pengelolaan ”Personal Impresif”, yakni kemampuan memberikan kesan yang mengagumkan baik dari tindakan, ucapan maupun kehadiran, yang digunakan oleh Dedi Mulyadi dalam memimpin dan menata infrastruktur di Jawa Barat. Proses tersebut memainkan peran penting membentuk rangka pikir masyarakat (framing) dan juga membentuk persepsi melalui tampilan visual, narasi personal, dan interaksi langsung yang membentuk pemahaman publik pada sosok kepemimpinan Dedi Mulyadi.</p> 2025-07-23T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 MADHANGI: Jurnal Ilmu Komunikasi https://ojsfikom.mputantular.ac.id/index.php/fikom/article/view/41 SOCIAL MEDIA BRANDING SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN MODERN 2025-07-22T20:35:56+07:00 Fitria Widyani Roosinda iwanaradea84@gmail.com Siska Mardiana iwanaradea84@gmail.com Iwan Armawan iwanaradea84@gmail.com <p>Saat ini dalam lanskap komunikasi digital, social media branding telah menjelma menjadi ruang utama interaksi antara individu, komunitas, dan entitas bisnis. Awalnya digunakan sebagai platform untuk berbagi kabar dan mempererat hubungan sosial, media sosial kini menjadi tulang punggung strategi pemasaran modern. Perusahaan, organisasi, dan merek menggunakan kanal ini tidak hanya untuk memperkenalkan produk atau layanan, tetapi juga untuk membangun kepercayaan, mendengar aspirasi publik, serta menciptakan pengalaman interaktif yang berkesan. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melihat Secara umum, media sosial sebagai platform digital yang memungkinkan pengguna menciptakan, membagikan, dan bertukar informasi secara instan dan terbuka. Hasil penelitian ini yaitu pada kekuatan media sosial kemampuannya membentuk narasi kolektif. Dalam era digital, opini publik sangat cepat terbentuk dan menyebar melalui jejaring sosial. Karena itu, mereka tidak hanya harus aktif mengisi ruang digital dengan konten, tetapi juga harus peka terhadap dinamika percakapan yang terjadi. Isu yang sedang hangat, respons terhadap peristiwa aktual, dan partisipasi dalam kampanye sosial dapat meningkatkan visibilitas merek dan memperkuat citra positif. Namun demikian, pemasaran melalui media sosial bukan tanpa tantangan. Platform ini bersifat terbuka, artinya setiap kesalahan komunikasi atau ketidakpuasan pelanggan dapat tersebar luas dalam waktu singkat. Oleh karena itu, merek perlu membangun sistem pemantauan dan manajemen risiko yang andal. Respons yang cepat, tepat, dan empatik terhadap keluhan atau kritik menjadi kunci dalam menjaga reputasi di ruang digital. Selain itu, algoritma media sosial terus berubah, memengaruhi jangkauan konten yang dipublikasikan. Konten organik dari akun bisnis sering kali tidak mendapatkan eksposur maksimal tanpa strategi yang matang atau dukungan iklan berbayar.</p> 2025-07-23T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 MADHANGI: Jurnal Ilmu Komunikasi https://ojsfikom.mputantular.ac.id/index.php/fikom/article/view/42 KAJIAN SEMIOTIKA DALAM IKLAN SIRUP MARJAN “BARUNA SANG PENJAGA SAMUDERA” DI SUASANA RAMADHAN (STUDI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) 2025-07-22T20:53:34+07:00 Stephanie Putri Deasy Chandrayani J stavozz@gmail.com Sitinah triadi.sarwoko@gmail.com Tri Adi Sarwoko triadi.sarwoko@gmail.com <p>Iklan dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu menyebarkan beberapa informasi – informasi penting, dan juga menjadikan sebagai alat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas. Ketika seseorang melihat iklan seperti iklan sirup Marjan maka masyarakat akan berpikir bahwa adanya iklan sirup Marjan maka menandakan bahwa lebaran sudah dekat. Dengan mengandalkan teknologi Computer – Generated Imagery (CGI) atau pembuatan animasi visual dengan software yang mumpuni memperlihatkan perkembangan iklan dari masa ke masa terlebih iklan sirup Marjan. Penelitian ini menggunakan teori Roland Barthes sebagai teori dasar dari penelitian ini dikarenakan, teori Roland Barthes merupakan teori yang lebih kritis daripada teori semiotika lainnya dan juga sangat mendukung dengan cerita dari iklan sirup Marjan “Baruna sang penjaga samudera”. Dimana teori Roland Barthes, berkaitan dengan denotasi, konotasi dan mitos. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif semiotika. Sehingga peneliti mampu mendapatkan data secara mendalam dan terinci. Dalam penelitian ini, makna denotasi pada iklan sirup marjan ini terletak pada sebuah situasi yang menunjukan keadaan sebenarnya, makna konotasi merupakan makna kiasan seperti pada adegan yang ditampilkan seperti membuang sampah dapat mendatangkan sesosok naga yang dapat meratakan seluruh isi desa, dan sebuah mitos dimana Baruna merupakan manifestasi Brahman yang memiliki gelar sebagai dewa air, dan penguasa lautan serta samudera.</p> 2025-07-23T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 MADHANGI: Jurnal Ilmu Komunikasi https://ojsfikom.mputantular.ac.id/index.php/fikom/article/view/43 PENGARUH STRATEGI PUBLIC RELATIONS PEMPROV DKI JAKARTA DALAM MENSOSIALISASIKAN APLIKASI JAKI TERHADAP KEBERHASILAN LAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN CEMPAKA BARU JAKARTA PUSAT 2025-07-23T15:26:13+07:00 Siti Sa’ani sitisaan8106@gmail.com Serepina Tiur Maida sitisaan8106@gmail.com Selvi Sofiawati sitisaan8106@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh strategi Public Relations Pemprov DKI Jakarta dalam mensosialisasikan aplikasi JAKI terhadap keberhasilan layanan publik di Kelurahan Cempaka Baru Jakarta Pusat. Strategi Public Relations diukur menggunakan tujuh variabel menurut Broom, yaitu Kredibilitas (X1), Konteks (X2), Konten (X3), Kejelasan (X4), Kontinuitas dan Konsistensi (X5), Saluran (X6), dan Kapasitas Khalayak (X7), sedangkan keberhasilan layanan publik diukur melalui kepuasan, efisiensi dan partisipasi warga. Metode penelitian yang dipergunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan survei. Sampel penelitian berjumlah 100 responden yang diambil menggunakan teknik purposive random sampling. Data dihimpun dengan kuesioner dan dianalisis mempergunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Uji F, uji secara bersamaan di mana Strategi_Public_Relation (Sig 0.000b &lt; 0.05), dengan nilai R2 0,469, atau persamaan ini dapat menjelaskan bahwa Strategi_Public_Relation dengan kKetujuh subvariabelnya secara bersama-sama dapat menjelaskan pengaruh sebesar 46,9% terhadap Keberhasilan_Layanan_JAKI. Sedangkan sisanya dengan jumlah 53,1% terpengaruhi oleh faktor dan variable lain yang tidak diamati pada penelitian ini. Namun untuk Uji t, atau uji secara parsial maka hanya terdapat empat (4) subvariabel dari Strategi_Public_Relation yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Keberhasilan_Layanan_JAKI. Perihal ini dapat ditinjau dalam tabel dibawah ini yang mana Kredibilitas X1, Konteks X2, Kejelasan X4, dan Kapasitas Khalayak X7 yang memiliki nilaisignifikansi kurang dari 0.05. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan strategi Public Relations dalam konteks pemerintahan daerah dan peningkatan layanan publik berbasis teknologi.</p> 2025-07-23T00:00:00+07:00 Hak Cipta (c) 2025 MADHANGI: Jurnal Ilmu Komunikasi